Segala macam info dan berita tentang studi di kota Madinah dan Ikatan Keluaga Pondok Modern Gontor Cab. Madinah

Rabu, 29 Oktober 2014

As-Sanad: Wasathiyyah Adalah Aturan Yang Melindungi Masyarakat Dari Ekstremisme

Rektor UIM Prof. Dr. Abdurrahman As-Sanad

    Seminar tentang Kemoderatan Islam sukses diselenggarakan kemarin, Selasa (28/10/2014) di ibukota Indonesia, Jakarta. Seminar ini adalah hasil kerjasama Universitas Islam Madinah sebagai representasi Kerajaan Saudi Arabia dan Universitas Negeri Makassar sebagai representasi Republik Indonesia. Kerjasama bilateral ini tentu merupakan sesuatu yang menggembirakan dan membanggakan serta dapat memacu perkembangan Islam di tanah air.

    Dalam pembukaan seminar yang bertajuk "Kemoderatan (Wasathiyyah) Islam Menurut Al-Quran dan Sunnah serta Penerapan Kontemporernya di Kerajaan Arab Saudi dan Repulik Indonesia" ini, rektor UIM Prof. Dr. Abdurrahman bin Abdullah As-Sanad berkata:
"Wasathiyyah adalah aturan yang melindungi masyarakat dari ekstremisme. Perselisihan dan perpecahan di dunia yang kita lihat hari ini amat bertentangan dengan manhaj yang dianugerahkan oleh Allah subhanahu wata'ala kepada ummat ini. Para biang perpecahan selalu menghindari kebenaran akidah dan manhaj Islam yang netral nan moderat, yang tercantum di dalam Al-Qur'an dan sunnah, serta dijalankan oleh para sahabat dan generasi saleh terdahulu".

    As-Sanad menerangkan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan perhatian kepada pengakaran syar'i tentang konsep wasathiyyah, memaparkan kebutuhan ummat manusia terhadap konsep ini serta memberi andil dalam penyebarannya. Juga untuk menonjolkan keistimewaan konsep wasathiyyah dan i'tidal (netralitas) dalam masyarakat Saudi dan Indonesia, dan mengungkapkan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah kedua negara untuk menerapkan serta menyebarkan konsep tersebut dalam masyarakat. 
As-Sanad dalam pembukaan seminar Wasathiyyah di Hotel Shangri-La

   Beliau menambahkan bahwa seminar ini dihadiri oleh sejumlah peneliti dari kedua kampus (UIM dan UNM-red), dan dihadiri oleh pejabat senior Indonesia, para tokoh agama dan para pemerhati ilmu-ilmu syari. Para narasumber akan membahas tema kemoderatan dan pengokohan konsep ini di bidang pendidikan dan pengajaran, dakwah, muamalat, dialog tentang peradaban, hubungan antar manusia serta media.

    Rektor juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Raja Abdullah bin Abdul Aziz, Pelayan Dua Tanah Haram yang telah memberikan restu kepada UIM untuk menyelenggarakan acara ini. Dengan dukungan dan support dari beliau hafizhahullah, yang memberi andil kepada UIM untuk mencapai misinya untuk menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Yaitu, Islam yang berdasarkan manhaj yang netral nan moderat yang memang telah menjadi jalan hidup Kerajaan Saudi Arabia sejak berdirinya hingga saat ini, serta sesuai dengan manhaj Al-Qur'an dan sunnah, sebagaimana firman Allah ta'ala dalam Al-Qur'an: 
{وكذلك جعلناكم أمة وسطاً لتكونوا شهداء على الناس}  
"Demikianlah Kami jadikan kalian ummat yang wasath (netral/ moderat/ pertengahan) agar kalian menjadi saksi atas ummat manusia.". 

    Beliau juga berterima kasih kepada pihak Universitas Negeri Makassar, juga pihak lainnya yang telah ikut andil atas kerjasama yang telah terselenggara dalam mengadakan seminar bertaraf internasional ini . (HASB)

Sumber: IU News
Foto: Doc. laman fb Prof. Dr. Abdurrahman As-Sanad  
Share:

Universitas Islam Madinah Selenggarakan Seminar Internasional Tentang Kemoderatan Islam Di Jakarta

Ali Mustafa Yakub (kiri) dan Hidayat Nurwahid (kedua dari kiri),
 Syaikh Sudais (tengah) dan Aris Munandar (kedua dari kanan)
pada salah satu sesi dalam Seminar Kemoderatan Islam
   Pada Selasa (28/10/2014) kemarin di Hotel Shangri-la Jakarta, diselenggarakan Seminar Internasional yang bertajuk "Wasathiyyah (Kemoderatan Islam) dalam Al-Quran dan Sunnah serta Penerapan Kontemporernya di Arab Saudi dan Republik Indonesia". Seminar ini diselenggarakan sebagai wujud kerjasama antara Universitas Islam Madinah dan Universitas Negeri Makassar.  

      Seminar ini diikuti oleh sejumlah ulama, tokoh dan peneliti keislaman dari kedua negara. Yang menjadi tema pembahasan pada seminar ini adalah manhaj kemoderatan Islam, serta pemaparan contoh-contoh penerapannya di kedua negara.

    Pada kesempatan ini seperti yang dilaporkan oleh IU News, rektor UIM Prof. Dr. Abdurrahman As-Sanad mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pelayan Dua Tanah Suci, raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz serta kepada pangeran mahkota Salman bin Abdul Aziz dan wakil pangeran mahkota Muqrin bin Abdul Aziz atas restu yang diberikan untuk menyelenggarakan seminar yang bermanfaat ini.

      Beliau juga menyertakan rasa terima kasihnya kepada menteri Pendidikan Tinggi Arab Saudi Dr. Khalid bin Muhammad Al-Anqari atas dukungannya terhadap program-program dan kegiatan-kegiatan Universitas Islam Madinah selama ini. Tak lupa, kepada pihak Universitas Negeri Makassar atas kerjasamanya dalam penyelenggaraan seminar ini.

Rektor UNM Prof. DR. Aris Munandar, M.Pd
    Di sisi lain, rektor Universitas Negeri Makassar Prof. DR. Aris Munandar, M.Pd seperti yang dikutip oleh GemaIslam.com, memuji Univeritas Islam Madinah Arab Saudi atas keberhasilannya dalam bidang pendidikan. Dia berharap agar universitas yang ada di Indonesia bisa mengadopsi sistem yang ada di lembaga pendidikan di kota nabi tersebut.
sebagaimana yang dikutip oleh

     Makalah-makalah yang diajukan dari pihak Universitas Islam Madinah antara lain Tashih Al Mafahim Al Munharifah fi Dhau'il Wasathiyyah wa Tathbiqaatiha fil Mamlakah Al Arabiyyah As Su'udiyyah (Membenarkan Pemahaman Menyimpang Dari Sudut Pandang Wasathiyyah dan Penerapannya di Kerajaan Arab Saudi) oleh Prof. Dr. Abdussalam bin Salim As Suhaimi, dewan penasihat rektor UIM dan guru besar Fikih di Fakultas Syariah UIM;  Al Wasathiyyah fil Fatwa: Al Lajnah Ad Daa'imah lil Ifta' Namudzajan (Kemoderatan Dalam Fatwa: Komite Tetap Fatwa Arab Saudi Sebagai Model) oleh Prof. Dr. Sulaiman bin Salimullah Ar Ruhaili, guru besar Fikih di Fakultas Syariah UIM; Ta'shil Mafhum Al Wasathiyyah wa Juhuud Al Mamlakah Al Arabiyyah As Su'udiyyah fid Da'wah ilallah (Pengakaran Konsep Wasathiyyah dan Upaya-upaya Kerajaan Saudi Dalam Berdakwah) oleh Dr. Tarhib bin Rubai'an Ad Dausari, tenaga pengajar di Fakultas Syariah UIM; Taqrir Manhaj Al Wasathiyyah fis Sunnah wad Da'wah ilaiha (Perumusan Manhaj Kemoderatan Dalam Sunnah dan Seruan Untuk Itu) oleh Prof. Dr. Abdul Aziz bin Mabruk Al Ahmadi, kepala Biro Urusan Alumni UIM; dan Nahjul Wasathiyyah fil Mamlakah Al Arabiyyah As Su'udiyyah (Pembentukan Manhaj Wasathiyyah di Kerajaan Arab Saudi) oleh Prof. Dr. Muhammad bin Bakarim bin Muhammad Ba'abdillah, profesor Akademi Riset "Imam Muhammad bin Abdul Wahhab" Untuk Studi Wasathiyyah.

      Sementara, pihak Indonesia memaparkan makalah-makalah dengan judul sebagai berikut: Wasathiyyah Al Islam fi Janib At Tarbiyah wat Ta'lim wa Tathbiquha fi Indunisia (Kemoderatan Islam dari Sisi Pendidikan dan Pengajaran Serta Penerepannya di Indonesia) oleh Prof. Dr. Aris Munandar, M.Pd, rektor UNM; Tathbiq Al Islam fi Indunisia (Penerapan Syariat Islam di Indonesia) oleh Prof. Dr. Ali Mustafa Ya'kub, imam besar Masjid Istiqlal Jakarta; Wasathiyyah Al Islam fis Siyasah wa Tathbiquha fi Indunisia (Kemoderatan Islam Dalam Politik dan Penerapannya di Republik Indonesia) oleh Prof. Dr. Hidayat Nur Wahid, alumni Universitas Islam Madinah dan anggota DPR RI; dan Al Islam wa As Tsaqafah: Baina At Taqniah wat Takyif (Islam dan Budaya: Antara Teknis dan Pengkondisian) oleh Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si, rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

      Seminar Internasional ini dibuka oleh ketua MPR Zulkifli Hasan dan diselenggarakan oleh Universitas Islam Madinah bekerjasama dengan Universitas Negeri Makassar, dihadiri oleh 500 orang tamu undangan dari berbagai lembaga dan tokoh nasional. Hadir pula dalam acara ini imam besar Masjidil Haram Syaikh Abdurrahman As Sudais, bertindak sebagai moderator pada salah satu sesi seminar. (HASB)

Sumber: IU News dan Gema Islam
Foto: Doc. laman fb Prof. Dr. Abdurrahman As-Sanad 
Seminar Internasional ini dibuka oleh ketua MPR Zulkifli Hasan dan diselenggarakan oleh Universitas Islam Madinah bekerjasama dengan Universitas Negeri Makassar, dihadiri oleh 500 orang tamu undangan dari berbagai lembaga dan tokoh nasional. - See more at: http://gemaislam.com/berita/indonesia-news-menuitem/3123-rektor-unm-puji-sistem-pendidikan-di-universitas-islam-madinah#sthash.48siWsd7.dpuf
    
Rektor Universitas Negeri Makassar Prof. DR. Aris Munandar, M.Pd memuji Univeritas Islam Madinah Arab Saudi atas keberhasilannya dalam bidang pendidikan. Dia berharap agar Universitas yang ada di Indonesia bisa mengadopsi sistem yang ada di lembaga pendidikan di kota nabi tersebut. - See more at: http://gemaislam.com/berita/indonesia-news-menuitem/3123-rektor-unm-puji-sistem-pendidikan-di-universitas-islam-madinah#sthash.EkVRI7El.dpuf
Rektor Universitas Negeri Makassar Prof. DR. Aris Munandar, M.Pd memuji Univeritas Islam Madinah Arab Saudi atas keberhasilannya dalam bidang pendidikan. Dia berharap agar Universitas yang ada di Indonesia bisa mengadopsi sistem yang ada di lembaga pendidikan di kota nabi tersebut. - See more at: http://gemaislam.com/berita/indonesia-news-menuitem/3123-rektor-unm-puji-sistem-pendidikan-di-universitas-islam-madinah#sthash.EkVRI7El.dpuf
Share:

Official Website Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Madinah, Saudi Arabia. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Pembekalan Pendaftaran S2 untuk Warga IKPM Madinah

Suasana acara pembekalan untuk pendaftaran S2  Madinah - Ikatan Keluarga Pondok Modern Darussalam Gontor cabang Madinah mengadakan pengaraha...